Ayat-ayat Suci

Tulisan kali ini in syaa Allah akan berkesan, bersejarah dan semoga akan terus dikenang.
Tentang sebuah perjuangan, tentang prinsip keimanan, tentang cinta dan pengorbanan.
Semua berawal dari ayat-ayat suci.

Namun sebelum lanjut, kita mundur sejenak beberapa waktu. 


====================
Saat itu ada seorang ulama/ustadz, beliau berceramah tentang kemuliaan seorang al-hafidz (penghapal al-Quran). Salah satunya, nanti saat hari pembalasan, insyaaAllah al-Quran akan bersaksi dan memberi syafaat atas orang tersebut. Hal lainnya yang membuat saya terperangah saat mendengar ceramahnya, ketika beliau menyampaikan bahwa orang tua si penghapal tersebut atas ijin Allah nanti juga akan mendapat syafaat karena telah berhasil mendidik, melahirkan dan menjadi salah satu jalan anak tersebut bisa menjadi al-hafidz.

Oleh karena itu beliau menyarankan/menasehati agar segera pasang niat dalam hati untuk menghapal Qur-an 30 juz, bukan hanya juz 30 saja. InsyaaAllah niat kita menjadi ibadah dan jikalau meninggal sebelum terlaksana, semoga Allah mencatatnya sebagai al-hafidz yang sudah menghapal 30 juz....aamiin. Semua kembali lagi kepada keyakinan masing-masing individu, dan insyaaAllah saya termasuk yang meyakininya.


=====================
Di lain waktu dan situasi, singkat cerita saya mulai kembali belajar al-Quran, dengan pengajar ust. Abdullah. Alhamdulillah beliau salah satu al-hafidz (hafal 30 juz). Detik pertama membaca ayat-ayat Quran di hadapannya, baru mulai dengan istiadzah sudah salah baca, dilanjut dengan basmallah lalu masuk surat Maryam, baru ayat pertama sudah banyak salah. Ternyata selama ini masih banyak sekali salah baca, baik makhroj huruf, cara berhenti ketika waqaf, yang paling banyak salah adalah panjang bacaan, beda harakat antara fathah berdiri dengan lambang bendera. 
Yang lebih menarik lagi ketika diberikan kitab "bimbingan tahsin & tajwid Ustmani jilid 2" dan masuk bagian bacaan khusus (ghorib) seperti : Saktah, Tashil, Isymam, Naql dan Imalah. Terasa ini merupakan hal baru dan baru mengerti saat itu. Ternyata begitu luas ilmu bacaan al-Quran...subhanallah.

=====================
Hari itu, Jumat 4 November 2016, telah dikabarkan sebelumnya melalui berbagai media, baik online maupun cetak, media sosial seperti facebook, twitter, path bahwa hari ini akan ada demo "Aksi Bela Islam II". Pagi hari lalu lintas jalan masih terpantau lancar, aktivitas orang kerja, pejalan kaki, pedagang nampak layaknya hari kerja biasa. Saya pergi ke kantor menggunakan kereta dan angkot dan tiba dikantor sesuai jadwal waktunya. Pukul 9:00 AM berbagai elemen masyarakat, ormas islam, kampus, tokoh ulama & habaib mulai berdatangan. Bus, motor, kendaraan pribadi mulai memadati parkir IRTI Monas dan sepanjang jalan Medan Merdeka Selatan sekitarnya. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap proses hukum yang berjalan lambat terkait kasus penistaan ayat al-Quran oleh orang berinisial BTP. Kasus dugaan penistaan ayat al-Quran surat al-Maidah ayat 51. Dengan harapan proses hukum bisa berjalan lebih cepat dan responsif serta adil sesuai undang-undang tanpa memandang status sosial orang tersebut. Saya dan rekan-rekan lainnya sejak awal memang berniat ikut dalam aksi tersebut sebagai bentuk dukungan dan pembelaan terhadap kitab suci agama kita yaitu Islam. Hari menjelang siang, rIbuan orang mulai turun ke jalan, dari berbagai arah, dari berbagai daerah, semua bercampur baur, mengenakan pakaian muslim. Warna putih pun mendominasi hampir semua lokasi tempat aksi dilakukan. 

pic

Rencananya aksi ini menuju istana negara di jalan Medan Merdeka Utara untuk melakukan diplomasi menuntut agar segera diproses hukum orang yang melakukan dugaan penistaan agama. Sepanjang jalan dari sudirman, medan merdeka selatan maupun sudut jalan lainnya hingga menuju istana kepresidenan penuh sesak peserta aksi, meneriakkan kalimat ilahi....Allahu Akbar...Allahu Akbar....Allahu Akbar.  Semua memiliki tujuan yang sama, tulus dari hati membela agama dan kitab suci. Berharap bertemu bapak presiden namun ternyata beliau sedang melakukan tugas luar untuk pengawasan beberapa proyek. Akhirnya peserta aksi yang diwakili Habib Rizieq, ust. Arifin Ilham dan ulama lainnya ditemui pak wakil presiden, Menko Polhukam, Kapolri dan tokoh politik lainnya. Namun sebagian peserta aksi yang kecewa masih bertahan dan beralih ke gedung DPR di senayan dan ditemui perwakilan DPR. Alhamdulillah aksi Bela Islam II berjalan lancar walaupun terjadi sedikit ricuh. 

======================
Hampir sebulan sejak aksi kedua, kali ini hasil kesepakatan bersama beberapa ormas islam, FPI serta GNPF MUI, diputuskan akan menggelar shalat jumat dan doa bersama pada 2 desember 2016. Dengan tuntutan yang sama agar tersangka BTP  segera diadili dan dihukun sesuai undang-undang yang berlaku. Berlokasi di Monas dan sekitarnya hingga jalan-jalan protokol utama. 
Hari itu aku berniat masuk kerja seperti biasa dan akan bergabung dengan peserta aksi lainnya menjelang shalat jum'at. Namun takdir berkata lain, istri sejak malam sebelumnya tiba-tiba demam tinggi, jumat paginya saya berniat akan bawa ke dokter sore harinya karena saat itu tidak terlalu demam. Akhirnya saya cuti fullday, namun saya ijin ikut aksi bela islam III terlebih dahulu. Berangkatlah saya dengan naik kereta. Sejak tiba di statiun bekasi sudah terlihat rombongan peserta aksi berkumpul. Selama dalam perjalanan sudah terlihat beberapa rombongan di tiap-tiap statiun bahkan saya satu gerbong dengan jamaah aksi.Setibanya di statiun gondangdia, jamaah aksi dari berbagai elemen masyarkat sudah mulai berkumpul, semua bergerak ke lapangan monas.  

pic

Saat itu pukul 8-an sebagian besar jalan-jalan protokol sulit dilalui kendaraan roda 3-4, seakan jalan tersebut menjadi parkiran luas bagi mobil, bus, kendaraan roda 2, karena semuanya sudah tidak dapat bergerak maju dan terhalang oleh kendaraan di barisan depan. Untuk menuju kawasan monas harus berjalan kaki dan alhamdulillah berkahnya disepanjang jalan banyak yang membagikan aqua botol, sarapan, roti, nasi bungkus dsb.
Jika dipikir tidak secara logika manusia, mungkin banyak malaikat berwujud manusia ataupun manusia berhati malaikat saat aksi tersebut, diantara banyak pedagang yang mengikhlaskan barang dagangannya diberikan secara gratis ke peserta aksi, banyak orang yang tulus memberikan bantuan, menolong, membersihkan sampah dan jalan. Semua berjalan spontan dan apa adanya, tanpa liputan media, tanpa bayaran ataupun imbalan.
Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda dan al-Quran menjadi saksi dan penolong mereka di akhirat kelak..aamiin ya rabbal'alamiin.

Maha benar firman Allah dalam al-Quran surat Al-Anfal 63-64, bahwa yang bisa menyatukan hati manusia hanyalah Allah bahkan harta pun tidak dapat membelinya.
Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa lagi MahabijaksanaHai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu (Al-Anfal 63-64)

Hari itu diperkirakan sekitar 7 juta manusia berkumpul untuk melakukan shalat jumat dan doa bersama dikawasan monas dan sekitarnya hingga ke pelosok perumahan dan jalan-jalan umum lainnya. Alhamdulillah jumlahnya meningkat 2 kali lipat dari total peserta aksi bela islam II. Jika diyakini semua ini karena pertolongan dan kehendak Allah, sang maha sutradara telah menciptakan skenario sbb :


  • sekitar seminggu sebelum tanggal 2 desember (212), orang ciamis dengan tekad dan ketulusannya datang berjalan kaki menuju jakarta. SubhanaAllah...alangkah malu kita yang jaraknya relatif dekat, sekitar jabodetabek menggunakan kendaraan. Hal ini membangkitkan semangat peserta aksi lainnya. Berdasarkan informasi, daerah seputar jakarta, bogor, depok akhirnya melakukan hal yang sama, jumlah peserta pun semakin meningkat tajam.
  • pelarangan shalat jumat di lapangan oleh ulama setempat (luar kota), tidak sedikitpun mengurangi niat peserta aksi untuk batal ke jakarta.
  • pagi hari yang cerah dengan sedikit mendung menghiasi monas dan sekitarnya, dan Allah mentakdirkan hujan turun menjelang shalat jumat berlangsung. InsyaAllah ini menambah kuat rasa tulus ikhlas niat para peserta aksi.  

Tepat hari itu tanggal 2 desember 2016, aku menyaksikan kejadian yang menurut saya tidak pernah terjadi sebelumnya di bumi indonesia, Saya menjadi saksi orang bandung yang berkomentar "Alhamdulillah dari bandung sampai juga di jakarta. Saya menyaksikan orang datang dengan pesawat dari pelosok medan ketika ada yang bertanya saat berada di mesjid dan dia harus naik kendaraan lagi beberapa jam untuk sampai rumahnya. Saya menjadi saksi orang yang berangkat dari surabaya ketika saya temui sedang antri di toilet. Serta masih banyak lagi orang dari  kampungnya yang berbondong menuju tempat ini. Tangis haru serta lantunan kalimat pujian kepada Allah selalu terucapkan tatkala mengingat dan melihat langsung. 

Ya Rabb...ridhoi-lah aksi kami pada hari ini, jadikanlah kami orang yang selalu mensyukuri nikmat yang Engkau berikan. 
Ya Allah....anugerahkan kami hati yang tulus, tekad yang kuat untuk selalu membela agama-Mu, selalu berada di jalan-Mu.
Ya Rabb...hari ini kami bersujud dan berdoa untuk menegakkan agamu-Mu, menjaga kemurnian firman al-Quran, sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan melainkan Engkau berkehendak atas hal itu. Semoga semua ini menjadi saksi di akhirat kelak dan Engkau berkenan serta ridho al-Quran memberikan syafaat kepada kami semua....Aamiin Allahumma Aamiin.
Ya Allah...berikanlah kami hidayah-Mu, anugerahkan kami pemimpin muslim yang berkarakter islam dan bisa menjadi contoh teladan bagi rakyatnya.

#diketik oleh saya, dibaca oleh siapa saja

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu MAHRAM ?

Kehendak, Ijin dan Ridho Allah swt

Goes Outing to Bandung