Goes to Puncak...Family Gathering

Libur panjang pun telah tiba, awal april 2015, kita telah merencanakan akhir weekend ke kawasan puncak daerah ciloto. Villa sudah dibooking, bus sudah tersedia, perlengkapan pun sudah dipersiapkan. Hari itu, jumat pagi, kami berangkat menuju puncak dengan satu bus sedang dan satu mobil. Prediksi memang kawasan puncak pasti macet, tapi apa boleh dikata, agak sulit mengumpulkan orang banyak kecuali saat libur. Kala itu ada 7 keluarga yang ikut pergi dan beberapa teman kenalan keluarga.

Singkat cerita, kami pun dalam perjalanan terjebak macet hingga sampai villa sekitar pukul 13:30. Kejadian yang cukup membuat panik dan repot, ketika bus hiba yang kami naiki tidak dapat masuk area villa karena bumper belakangnya mentok jalan, kemungkinan karena saat itu hujan deras, jadi licin dan batu-batu kerikil jalan masuk terkikis. Kami pun bantu mengarahkan bus yang terjebak ke jalan lagi, kondisi mandi hujan. Saat itu hanya tersedia 2 payung (satu bawa, satu pinjam penjaga villa). Bus akhirnya parkir agak jauh dari lokasi. Saat angkut barang-barang pun, beberapa dari kita mandi hujan, karena jika satu persatu menunggu payung tentu akan lama sekali. Selesai barang diangkut, beberapa orang langsung renang dalam kondisi hujan deras, alasannya karena tanggung sudah basah, padahal sangat beresiko petir ataupun sakit.




Sore pun tiba, beberapa penjual sweater, topi kupluk, sarung tangan, aksesoris, mainan anak-anak dan lainnya mulai berdatangan masuk area villa. Dalam kawasan villa ada 3 rumah yang disewakan dan saat itu semuanya full booked. Sebagian ibu-ibu membeli sweater karena banyak yang tidak bawa pakaian dingin. Suasana menjelang malam, penjual pun mulai pergi satu persatu. Saya diajak abang membeli jagung diluar, berangkatlah kami ke tempat beli jagung manis, yang ternyata tidak jauh dari lokasi vila. Disini kami membeli jagung manis dan arang secukupnya. Alat untuk bakar jagung sudah ready, tinggal menyiapkan bahan-bahan. Sambil bakar jagung, kita juga disuguhkan kembang api yg dinyalakan tetangga sebelah. Indah dan gemerlap menghias langit malam itu.



Suasana pun makin malam, udara dingin makin menusuk, beberapa dari kami sudah terlelap ataupun sedang bersiap untuk tidur, sebagian lainnya asik ngobrol dan juga menonton TV. Tak terasa kelopak mata mulai menutup, badan lelah akhirnya saya pun tertidur.

Fajar menyingsing, satu persatu bangun dari tidurnya, shalat shubuh, ada yang bermain bola di halaman rumput luar, ada yang duduk santai sambil minum kopi di teras depan. Hawa terasa sejuk menyegarkan pagi itu. Sebagian pergi jalan pagi menyusuri jalan menanjak pemukiman penduduk, melihat sayur mayur ditanam di tanah. Ada juga yg pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan masak. Saya, istri dan anak ikut jalan pagi menyusuri perkampungan dan membeli sayur pokcoy yg dipetik langsung dr tanah. Kejadian yang menarik yaitu ketika kami diundang masuk ke villa oleh salah satu pemiliknya, namun ternyata dia adalah kakak pemiliknya, kondisinya sudah berumur atau bisa dipanggil kakek. Ya, dia baik menemani berkeliling. Villa nya dipenuhin tanaman bunga khususnya bunga kembang sepatu. Kami sempat berfoto lalu kembali ke villa untuk sarapan dan main games.



Permainan games pun tiba, semua alat sudah dipersiapkan. Games pertama, memperebutkan kursi hingga terakhir dengan diiringi musik, dimana peserta berputar mengitari kursi diiringi lagu, ketika lagu berhenti setiap peserta harus berebut kursi hingga kursi terakhir. Permainan ini bisa dibilang kuno namun tetap seru untuk dimainkan. Yang membuat seru dan menarik karena beberapa peserta dan lainnya berusaha mengganggu peserta yg sedang bermain. Alhasil agak sedikit rusuh namun menghibur pastinya.

Saat mau memainkan games selanjutnya, hujan pun turun, akhirnya kami masuk ke villa dan bermain di ruang tamu & teras depan.
Games kedua yaitu joget balon, dimana peserta berpasangan dengan dihimpitkan balon di punggung keduanya.
Games ketiga dengan menggunakan tepung, cara bermain dengan men-transfer tepung dari peserta terdepan hingga terakhir melewati kepala peserta tanpa menyentuh mangkok.
Games yg terakhir harus dilakukan dihalaman luar karena membutuhkan ruang gerak untuk berlari, ya resiko deh...main hujan-hujanan. Games ini menggunakan 2 buah balon yg diikat ke masing-masing pergelangan tangan, semua peserta adalah musuh, pecahkan semua balon musuh hingga cuma tersisa satu orang yg memiliki balon utuh. Semua peserta turun ke halaman...banyak balon yg pecah sebelum permainan di mulai krn jatuh ke rumput, untungnya masih ada beberapa balon cadangan. Ok...priiit...permainan dimulai semua belarian ke sana kemari mengejar musuh, saya sendiri sangat tidak beruntung, karena di awal permainan terpeleset jatuh...gusrakk...dorrr...dorr...2 balon langsung pecah...kondisi lapangan memang basah dan licin jadi peserta yg kurang hati2 mudah jatuh dan terpeleset. Suasana makin memanas ketika peserta mulai berkoalisi mengejar satu target...ada yang berusaha bersembunyi. Setelah moment kejar-kejaran lalu diakhiri duel satu lawan satu, akhirnya muncullah satu pemenang. Yes we did it...we finished all of the games.
Pakaian sudah terlanjur basah semua, akhirnya kita renang dalam gerimis...dingin...byuurrr. 



Maghrib pun tiba, semua sudah rapi dalam balutan baju hangat, kita shalat berjamaah dilanjutkan pembacaan yasiin dan ratib. Setelah itu acara puncak, arisan keluarga dan pembagian hadiah untuk pemenang games. Dinginnya malam makin terasa, gelapnya langit dengan taburan bintang menghias angkasa, masing-masing mengisi waktu dengan kegiatan bebas, ada yg bakar jagung, nonton tv, main gadget, ngobrol santai.

Esok hari, saatnya kami pulang kembali ke jakarta, semua sibuk packing, bersih-bersih, membeli oleh-oleh, memasak untuk di perjalanan. Acara diakhiri dengan foto bareng diteras depan dan halaman rumput.
Alhamdulillah, acara selesai, liburan terasa singkat ketika dihabiskan bersama keluarga.



See you next time for another event.
Welcome back to Jakarta and Bekasi



#diketik oleh saya, dibaca oleh siapa saja

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu MAHRAM ?

Kehendak, Ijin dan Ridho Allah swt

Goes Outing to Bandung