Kenangan Masa kecil @Rumah Nenek

Setiap orang pasti menginginkan masa kecil yang bahagia, bermain bersama saudara, sanak family, nenek/kakek dan teman2. Kebahagiaan memang relatif, bisa saja hal kecil sekalipun membuat kita senang dan gembira, namun kita mungkin sepakat bahwa kenangan atau kisah masa kecil merupakan modal awal pembelajaran dan pengalaman bagi setiap anak dalam perkembangan ke depannya.

Dulu, sewaktu saya (my self : syarif) masih kecil, mungkin zaman SD, saya sering menghabiskan waktu bermain di rumah nenek, yang kebetulan posisinya tepat disamping rumah. Saat itu nenek tinggal bersama anak dari tante (ibu rohimah) yaitu po ipi, juga sesekali tinggal enci (abang bapak saya) yaitu cikadum...cmiiw.

Suasananya memang agak sepi, namun yg saya suka karena di depan rumah nenek ada lahan tanah yang cukup luas, dimana disitu ditanam pohon kelapa yg sudah tinggi melewati atap rumah, pohon jambu air yang sudah besar dan siap berbuah, pohon markisa dan pohon daun kenanga, juga pernah ditanam daun sirih. Disamping lahan tanah ada kolam besar berbentuk persegi panjang sebagai tempat penampungan air tanah dari pompa. Di tempat inilah saya sering bermain dan menghabiskan waktu, membuat alat bermain sendiri, membuat mobil2an dari karton yg dikasi roda dari karet sendal jepit, bikin telepon2an dari 2 gelas aqua dihubungkan benang kenur/nilon, main tutupan kaleng biskuit yang dilubangi tengahnya lalu dimasukan tali dan di tarik berputar atau berlari sejajar. Main bakar2an dan masak2an diatas lahan tanah. Pernah juga kita coba tanam buah kelapa, berharap cepat tumbuh tunas dan besar. Satu waktu, saya suka bermain sendiri, lain waktu bermain bersama saudara yg kurang lebih selevel umur nya, yaitu bang zenal, bang wildan, baim, alung, marzuki (kel. H. M. Arsyad), Permainannya seperti geprak gunung, galasin, getok lele, main gundu/kelereng, petak umpet, jaga benteng, adu biji karet, gambaran, monopoli, karambol, ludo, ular tangga, sepak bola dsb.

Bagi anak2 zaman sekarang, mungkin beberapa dari permainan tersebut tidak diketahui ataupun mungkin sudah langka yang melakukan permainan ini. Di era digital saat ini, semua games diatas bisa saja dibuat aplikasinya, jadi bisa dimainkan melalui HP ataupun TAB, namun tentu saja sensasinya berbeda ketika bermain langsung. Kita hanya interaksi secara virtual, sedangkan ketika itu bisa sambil ngobrol, bercanda dsb.

Disamping lahan tanah, ada kolam penampungan air pompa, yang kemudian kita isi dengan ikan, mulai dari macam2 ikan hias, ikan mujair, sampai akhirnya yg cukup lama diisi ikan lele. Berharap bisa memperbesar ikan lele dari kecil, kita akhirnya beli bibit lele ukuran sedang. Beli dalam jumlah banyak namun yang berhasil besar hanya separuhnya saja...haha...memang tidak bakat pelihara :D . Yang paling seru sih saat kuras air kolam itu, karena kolamnya besar jadi cukup letih & lelah, semuanya turun tangan mengangkat air, menangkap lele. Saat masuk dalam kolam, tangkap lele pakai tangan ataupun serokan, ada yang kena patil lele hingga berdarah, temasuk saya juga waktu itu. Semuanya terasa menyenangkan, karena dibawa hepi dan rame2 bareng saudara2.
Seiring dengan waktu, akhirnya kolam diuruk dengan pasir dan batu, lele dipindah ke kolam kamar mandi yg tdk digunakan. Ada kejadian heboh ketika tanpa sepengetahuan kita, beberapa lele pada loncat keluar kolam, bergerak hingga garasi mobil tapi belum mati, lalu dimasukan kembali ke kolam, tetapi keesokannya harinya mati. Ukuran lele terbesar saat itu hingga siku tangan orang dewasa.

Balik lagi ke lahan tanah, waktu itu juga pernah pelihara anak ayam, belinya niat hingga dekat pasar gembrong, alhasil dimarahin deh sama mamah. Pernah juga sembunyikan burung dara karena dikasi sama teman bang zenal, bahkan dikasi sampai 3 kali, namun karena belum ngerti caranya jd lepas, hilang, terbang tidak balik lagi...hehe. Suka panjat pohon jambu air, makan langsung diatas pohon, naik genteng buat main layangan. Ada kejadian lucu waktu alung mau ambil air keran melewati atas tembok rumah loncat ke arah lahan tanah, mungkin karena salah pijakan atau terburu-buru jadi temboknya roboh...atau mungkin jg temboknya sudah rapuh...wkwkw.
Menurut saya pribadi, permainan yg cukup seru saat itu petak umpat dan jaga benteng, karena rumah nenek cukup luas, bnyak ruang/kamar kosong dengan barang tidak terpakai, serta ada pintu garasi, pintu depan dan pintu tengah yang memungkinkan berlari memutar untuk sampai halaman depan.

Hal lain yang masih cukup segar dalam ingatan, disana kamar mandinya pakai kolam, dimana kolamnya cukup gede, mungkin kisaran 1,5 x 3 M. Jadi saat berwudhu, bisa langsung dari kolam , karena lebih dari 2 kulah jadinya tidak dianggap air musta'mal (yg sudah digunakan). Dekat kamar mandi, ada pompa air manual yang harus digerakan ke atas bawah untuk bisa memompa air dari tanah. Di halaman depan juga ada mesin pompa air yang diletakkan sekitar 5-6 meter dibawah tanah, dibuatkan man-hole berukuran persegi dengan tangga dibagian tembok sisinya, disini banyak sekali kecoa yang bersarang karena kondisinya lembab dan agak kotor. Di ruang tengah ada TV lama dengan 4 kaki, saya biasa nonton bareng, tiap hari setelah pulang ngaji ataupun hari minggu pagi, mungkin kenal film kartun ini ; Thunder Cats, Power Ranger, Ranma 1/2, Saint Seiya, Samurai X, Sailormoon, Jiban, Jiraiya, BT-X, Pokemon, Digimon, Yu Yu Hakusho, Captain Tsubasa, Bakabon, Dr. Slump, Dragon Ball, Ksatria Baja Hitam, Trigun, Ultraman, Doraemon, Tiny Toon, Dash Yonkuro ,Ninja Hatori, Ikkyu San, Kungfu Boy, GOGGLE V, Megaloman, Silver Hawk, TMNT kura2 ninja, HE-MAN, Astro Boy, Popeye, Donald Duck, Aqua Man, Spiderman, Batman, X-Men, P-Men, Inuyasha, Hunter X Hunter, Voltron, Transformer, Smurf, Asterix, Phantom, Lets Go, Detective Conan, Slam Dunk, Flame of Recca, Woody Woodpecker, winnie the pooh, GhostBuster, ScoobyDoo, Sesame Street, Fantastic Four, Marsupilami.

Nenek menjual obat herbal yang digunakan untuk sakit batuk, radang tenggorokan, sariawan, demam dsb yang biasa orang kenal dengan sebutan "obat indrak". Obat ini berasal dari buah kampung yang dipotong2 lalu dijemur hingga kering lalu dihaluskan menjadi bubuk lalu dibungkus dengan kertas. Alhamdulillah obat ini memang manjur dan laku saat itu, bahkan hingga saat ini masih ada yang kenal obat tersebut.

Nenek sangat suka kecap dan kecapnya itu dibuat sendiri, makan apapun ya didampingi kecap, mungkin ini jadi menurun ke papa dan juga saya :D
Satu hal lagi, buat orang lain yang belum mengenal nenek, mungkin dianggap suka marah-marah, tapi bagi saya justru sudah biasa, bahkan jadi kangen klo blm dimarahin...datang lagi..dan lagi...hehe. Ya mungkin karena kita sedikit tahu kesehariannya dengan sifat dan gaya bicaranya.

Nenek sudah lama tiada, selama beberapa tahun terakhir sebelum wafat, beliau duduk dibangku sofa depan kamar tidur nya, memanjangkan kaki kecilnya yang sudah tidak kuasa berjalan, ditopang bangku plastik kecil berwarna merah. Melakukan segala aktivitas dari tempat itu, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir, meninggalkan kita semua, anak2nya yang sekarang sudah mulai menua, cucu2nya yg sudah mulai dewasa dan memiliki keluarga sendiri, cicit yang sudah mulai tumbuh besar.

Sabtu malam minggu, bertepatan tanggal 14 november 2015, papa saya melaksanakan haul untuk mengenang dan mendoakan beliau, membacakan khatam quran, tahlil, pembacaan maulid, serta ceramah agama dan pembacaan doa, dikhususkan untuk nenek tercinta (Hj. Saribenah) dan juga sanak famili lainnya. Alhamdulillah hampir semua keluarga besar datang dan ikut mendoakan.

Semoga beliau diampuni dosanya, dijadikan alam kuburnya taman daripada taman2 surga, dimudahkan hisabnya, diterima amal ibadahnya...aamiin ya rabbal'alamiin.

Sedangkan kita anak keturunannya, semoga menjadi anak shaleh/shalehah yang selalu mendoakan orang tuanya, diteguhkan iman islam kita, dan selalu dijaga jalinan silaturahminya hingga generasi ke depannya...aamiin allahumma aamiin.

Ya Allah, berikanlah rahmat dan ridho-Mu atas ikhtiar kami dan kabulkanlah doa atas hamba2-Mu ini.


Kenangan akan tetap menjadi kenangan
mungkin tidak akan lekang oleh masa
mungkin tidak akan mampu dituliskan dalam tinta
mungkin tidak akan mampu diungkapkan oleh kata

sebelum badan mulai menua
sebelum kulit menjadi tidak merata
sebelum daya ingat dicabut nikmatnya
sebelum ajal menjemput kita

Marilah kita menciptakan momen bahagia
bersama orang tersayang yang kita punya
suami, istri, anak, teman, saudara dan tak lupa orang tua
agar silaturahmi tetap terjaga



Well, itu sedikit kisah saya, nenek dan rumahnya, bagaimana dengan kisah anda ?
Mungkin lebih menarik, seru, fun dan menyenangkan...I hope that so ^-^


*diketik oleh saya, dibaca oleh siapa saja

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu MAHRAM ?

Kehendak, Ijin dan Ridho Allah swt

Goes Outing to Bandung