One year Celebration

                    Akhir weekend pun tiba, waktu inilah yang ditunggu kami sekeluarga, karena kami berniat untuk pergi ke bandung. Acara kali ini bertepatan dengan ulang tahun anak kami 1 tahun. Semangat dan rasa bahagia mulai terasa bahkan sebelum akhir pekan tiba. Pagi itu, seperti biasanya kami bersiap packing semua bawaan kami, memasak menu makan dede, memasukkan segala perlengkapan ke dalam mobil, berharap tidak ada yang tertinggal atau kelupaan.
                     Memulai perjalanan dengan doa dan mobil pun melaju menuju tol cikampek lalu cipularang. Alhamdulillah kami tiba di padalarang, rumah kakak istri sekitar pukul 11:10. Disana sudah menunggu mertua dan adik istri juga, mereka telah menyiapkan banyak balon ulang tahun untuk d'khansa dan pesanan kue ulang tahun pun sudah tersedia.


                     Kami berencana untuk menghabiskan waktu dengan berpergian di kawasan bandung dan sekitarnya. Untuk perayaan ulang tahun d'khansa, kami berencana untuk makan malam di daerah dago atas, beberapa lokasi resto yang dipilih diantaranya The Valley, Maja House dan Stone Cafe. Sambil menunggu penentuan lokasi, siang itu kami pergi ke Cihampelas Walk (ciwalk), karena sudah lama kami tidak berkunjung ke sana. Kami (saya dan istri) punya cerita unik dahulu saat kami pergi ke bandung sebelum menikah. Waktu itu kami menggunakan angkot untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain di bandung. Alhamdulillah, moment seperti itu masih bisa kami rasakan dulu. Singkat cerita, saat dalam angkot, naiklah seorang turis wanita, dia membawa selembaran kertas, agak terlihat bingung, terkadang meilhat kami lalu menoleh ke jalan. Setelah beberapa saat, turis tersebut menanyakan "do you know where the jeans street ?", saat itu saya jadi bingung dan hanya menatap dia, istri pun sempat terdiam sejenak. Untungnya istri langsung menyadari dan menjawab klo jeans street yang dimaksud adalah sepanjang jalan menuju ciwalk, karena dipenuhi pedangang jeans dan lainnya. Akan tetapi saat ini suasana jalan pun agak berbeda dengan jaman dulu yang cenderung sangat ramai pengunjung.

                      Pusat perbelanjaan ini memang cukup menarik desainnya, dengan konsep perpaduan indoor dan outdoor, sehingga tetap ada areal terbuka untuk bermain anak-anak dan menikmati sejuknya udara bandung dengan pepohonan hijau disekitarnya. Setelah puas keliling dan sedikit berbelanja dalam mall, kami keluar areal terbuka dan menemukan Game Master, tempat bermain layaknya Game Zone. Diam sejenak kami di depan pintu masuk, akhirnya diputuskan untuk bermain sejenak, kartu game pun diisi ulang. Adik istri bermain game dancing, tapi alat ini cukup canggih karena bisa mendeteksi gerakan tangan dan tubuh, biasanya hanya pijakan kaki saja....kereen. Si d'khansa juga bermain kuda-kudaan goyang. Alhamdulillah, cukup menyenangkan disini tapi waktu kami terbatas, jadi harus segera bergegas melanjutkan perjalanan. 

                         Waktu sudah menjelang maghrib, langsung tancap gas menuju dago atas. Saat itu diputuskan kita ke Stone Cafe. Namun karena tidak tahu lokasi persisnya, alhasil kita telp istri kakak ipar. Singkat cerita, kami akhirnya tiba di lokasi, alhamdulillah. Ternyata ditempat ini pengunjung boleh parkir di dalam area resto apabila menggunakan fasilitas valet dengan membayar 20 ribu, jika tidak ingin, ya dipersilakan parkir diluar. 
                           Subhanallah, keren, nyaman dan sejuk tempatnya. Dari tempat ini kita bisa melihat view bandung dari atas. Setelah sholat sejenak, kami mulai memesan makanan. Hmm..makanan disini cukup mahal tetapi porsinya memang lumayan banyak, jadi untuk orang yang makannya dikit mending makan berdua aja :p . Dilanjutkan dengan acara tiup lilin, dikasi hadiah oleh nenek, foto-foto bareng. Malam itu kami cukup senang dan puas, semua berjalan dengan baik.

                              Keesokan harinya, acara dilanjutkan di rumah, namun kali ini bersama kakak ipar, istri dan keluarganya. Bapak dari keluarga istri kakak ipar memimpin acara syukuran dan pembacaan doa, kemudian ditutup dengan sarapan pagi bersama. Alhamdulillah semua terasa begitu lengkap, sempurna dan kekeluargaan. Kami pun bersiap untuk kembali ke Bekasi. Namun sebelumnya kami mampir ke Rumah Sosis lalu dilanjutkan membeli sedikit oleh-oleh di jalan.

See you next time Bandung ......  

Dalam perjalanan pulang bandung-bekasi, ada moment yang sebenarnya menegangkan jika dilakukan secara sadar, namun Allah berkehendak lain. Saat itu hari senja menjelang malam, saya melaju mobil dengan kecepatan normal. Saat waktu menjelang maghrib, saya sempat menyalakan lampu mobil sambil terus berkendara. Entah saat kapan terjadinya, kenyataannya lampu mobil tidak menyala sama sekali mulai dari tol cipularang hingga cikampek. Saya baru menyadari ketika masuk kawasan rumah kami di bekasi karena terlihat jalan di depan gelap sekali dan juga baru sadar ketika di tol ada pengendara mobil yang menyalip mobil kami lalu mengeluarkan tangan dari jendela dan memainkan kepalan tangan. Alhamdulillah, kami masih dijaga dan dilindungi keselamatannya.

#diketik oleh kami, dibaca oleh siapa saja

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu MAHRAM ?

Kehendak, Ijin dan Ridho Allah swt

Goes Outing to Bandung