Memorable (part one)

Dinihari Menegangkan

                 Malam itu kami (saya dan calon istri) pulang ke bekasi, setelah selesai foto pre-wedding yang melelahkan. Dari pagi hingga malam tiba, kami melakukan foto pre-wedding di daerah dago pakar bandung. Rencana pulang setelah maghrib, namun ada sesi foto tambahan untuk baju formal di rumah photographer. Alhasil pulang hampir pukul 10:30 sampai di terminal leuwi panjang. Bus primajasa sudah tidak beroperasi pukul segitu, bus lain yg terpercaya pun sudah tidak terlihat. Sempat berpikir untuk menginap, namun besok harus masuk kerja lagi. Terpaksa kami naik bus ekonomi yang belum pernah kita naik dengan harapan bisa segera pulang.

              Namun hal yg tidak terduga terjadi, bus yang kami tumpangi melaju dengan sangat cepat alias ngebut. Perasaan kami harap-harap cemas berharap tidak terjadi sesuatu hal yg buruk. Dalam hati kami terus berdoa dan mengucap istighfar. Saat melaju, bus kami disalip truk container yang tiba-tiba merubah arah jalan dari depan. Bus kami berusaha menghindar untuk mencegah tabrakan akibatnya bus oleng ke kanan kiri. Suasana dalam bus mencekam saat itu, alhamdulillah bus tidak terbalik, sang supir berhasil mengendalikan laju bus. Namun kepanikan tidak hanya sampai disini, kali ini bus kami berusaha mengejar truk tersebut untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan tadi. Laju kencang dan salip kendaraan lain pun tidak terelakkan. Hingga saat truk tadi tiba-tiba berbelok untuk masuk gerbang tol, bus kami pun segera menyusul. Truk berhasil dihadang oleh bus kami, kenek, supir dan beberapa penumpang langsung lari keluar menghadapi supir truk tersebut. Suasana semakin memanas, percekcokan pun terjadi. Alhamdulillah situasi terkendali, supir truk memberikan STNK/KTP dan sejumlah uang sebagai jaminan. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke bekasi dengan bus tetap melaju kencang dan tiba dengan selamat.. 



Malam Dingin dan Berangin
                 Persiapan pernikahan memang melelahkan tapi menyenangkan dan berkesan. Setidaknya itu yang kami alami. InsyaAllah perjuangan kami tidak sia-sia dan berbuah manis ke depannya…Aamiin. Hari itu jadwal kami pergi ke bandung untuk melakukan fitting baju pengantin. Dengan antusias kami berangkat ke sana, melakukan persiapan dan membawa bekal sebelum pergi. Alhamdulillah perjalanan berjalan lancar, kami tiba di bandung. Saat itu kami berencana hanya pulang – pergi dalam satu hari alias “one day trip”. Kami diantar oleh kakak ipar, karena kebetulan tata rias dan gaun pengantin merupakan teman istri kakak ipar. Sampai di tempat fitting, kami langsung cek baju, fitting dan juga mencoba gaun yang lain.
                  
                     Kami diantar hanya sampai terminal cileunyi, karena kebetulan hari itu kakak ipar dan istri mau langsung ke sumedang. Berpapasan saat kami turun mobil, melintas bus ke arah bandung yang mau kami tumpangi, namun tidak berhasil terkejar. Kami menunggu di pinggir terminal bayangan cileunyi. Mungkin ada yang bertanya, mengapa disebut terminal bayangan, hal ini karena sebenarnya tempat ini hanya lokasi turun naik penumpang dan bus langsung persiapan berangkat kembali, jadi tidak berhenti lama. Kami menunggu cukup lama saat itu, menunggu bus budiman dari garut ke arah Jakarta. Saat itu kami memang sudah kemalaman jadi bus sudah sangat jarang sekali.

                  Malam itu cukup dingin, terlebih lagi angin bertiup kencang, inilah yang kami rasakan. Terus menunggu tanpa kepastian, sesekali melihat jam, pandangan terus tertuju ke arah datangnya bus. Gelap seakan menyelimuti kami malam itu, beberapa lampu mobil pun kadang terlihat melintasi jalan. Indahnya kebersamaan malam itu diluar sana. Waktu pun terus berjalan, kami berjalan kecil pindah lokasi tunggu, setidaknya ada pembakaran kalori dalam tubuh, dan tak terasa sudah hampir 1,5 jam kami disini.

                Akhirnya kami memutuskan naik omprengan yang kala itu ada, niat turun di leuwi panjang. Kondisi dalam omprengan sangat penuh, berdesakan dan mobil melaju cukup kencang di jalan tol. Dalam hati, berdoa agar perjalanan ini segera sampai dan selamat sampai tujuan. Semoga ini menjadi salah satu kenangan yang tak terlupakan :)

Berpacu dengan Waktu

                 Kala itu saya dan calon istri memiliki tujuan lain setelah pulang dari sumedang yaitu ke rumah daerah jatihandap untuk menengok bapak calon mertua yang sedang berada disana, kondisinya sedang sakit saat itu. Seperti biasa jika ingin ke sana berarti harus berangkat pagi dari sumedang. Meninggalkan rumah sekitar pukul 7:00 pagi, naik angkot 07 hingga polres sumedang, kemudian naik angkot 04 hingga jatinangor (kawasan UNPAD), dilanjutkan bus DAMRI sampai Cicaheum, lalu naik ojek sampai ke atas. Jika terlalu siang, dikhawatirkan macet panjang daerah tanjung sari dan kemalaman sampai terminal leuwi panjang untuk mengejar bus primajasa tujuan bekasi.
                    Kawasan jatihandap merupakan dataran tinggi dengan berbagai perumahan, baik kompleks maupun perkampungan. Rumah yang kami tuju terletak disana, dengan desain menarik, interior yang bagus, dilengkapi kolam renang di ruang tengah, kolam ikan dibagian bawah pondasi rumah, pekarangan dan halaman rumput yang indah dipandang mata. Semua terasa nyaman dan asri, ditambah sejuknya udara, serta dinginnya suhu disana.
             Saya masih ingat sekali moment ketika calon istri saya beli donat, beli roti, bawain makanan ke bapaknya...saya melihat dia menyuapi makanan ke bapak, memakaikan selimut bapak. Moment seperti ini selalu teringat...karena ini bukti kasih sayang dan bakti seorang anak ke bapaknya.

                 Ya Allah, syukur alhamdulillah Engkau telah memberikan kesempatan kepada saya pribadi khususnya dengan bertemu calon bapak mertua saya beberapa kali, pertemuan yang singkat namun bermakna, mengetahui segala sesuatunya, bertatap muka walaupun tanpa banyak kata. Sebelum akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir beberapa bulan berjalan, Engkau panggil ke sisi-Mu. Ya Rabb, ampunilah segala kesalahan dan dosa beliau, terimalah amal ibadahnya, luaskan alam kuburnya dan berikanlah ia nikmat kubur-Mu... Aamiin

Syukuran 4 Bulanan
                  Alhamdulillah, telah datang waktunya, anak kami memasuki usia 4 bulan, kali ini acara syukuran dilaksanakan di sumedang, rumah mertua. Sebelumnya saat masa kehamillan tujuh bulan, acara syukuran diadakan di rumah kami bekasi. Acara berjalan dengan lancar, sebagian besar tetangga, rekan sekolah mertua, saudara dan keluarga saya menghadiri acara tersebut. Rasa bahagia dan haru bercampur saat itu, Menjelang malam, saya dan istri keluar rumah, tujuan untuk membeli baju muslimah dan jilbab serta mampir ke griya. Disini toko hanya buka sampai pukul 8-9 malam. Pulangnya kami naik bentor alias becak motor, kebetulan saya baru pertama kalinya naik ini. seru namun sayangnya hanya sebentar saja, karena rumah kami dekat dengan griya dan jalan utama. Suasana di sumedang masih relatif dingin karena berada didataran tinggi. Tanpa diduga kala itu anak kami dapat rejeki yang cukup banyak karena para tamu memberikan uang/hadiah....syukur alhamdulillah.

#diketik oleh kami, dibaca oleh siapa saja

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu MAHRAM ?

Kehendak, Ijin dan Ridho Allah swt

Goes Outing to Bandung